Jawa barat. Tim investigasi penyelidikan Ponpes Al Zaytun mulai bekerja untuk menginvestigasi tudingan-tudingan yang disampaikan. Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, tim investigasi yang dibentuk pihaknya telah memanggil pengurus Ponpes Al-Zaytun untuk dimintai keterangan terkait dengan aktivitas di pesantren.
Ridwan Kamil mengatakan pengurus pesantren dipanggil untuk datang pada Kamis (22/6) dan Jumat (23/6). “Yang saya tahu, hari Kamis dan Jumat pesantren Al Zaytun dipanggil untuk memberikan keterangan klarifikasi kepada tim investigasi yang dibentuk oleh gubernur,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu (21/6).
Namun, Emil belum menyebutkan secara perinci rencana lokasi tempat pertemuan antara pihak Ponpes Al Zaytun dan tim investigasi. Emil berharap pengurus pesantren dapat bersikap dengan memenuhi panggilan.
“Mudah-mudahan lancar, saya harapkan datang, kalau tidak kami berarti sama saja dengan memberikan pernyataan tidak taat pada aspek aturan hukum di negara ini,” katanya.
Aliran dana Kemenag…
Ridwan Kamil sebut yang punya kewenangan membubarkan Al Zaytun adalah Kemenag.
Sebelumnya, Ponpes Al Zaytun sempat didemo oleh sejumlah orang di Indramayu yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat. Dalam demo itu, ada sejumlah poin tuntutan yang disampaikan, yakni terkait dengan dugaan kesesatan yang diajarkan di pesantren, dugaan pemerkosaan hingga kepemilikan tanah.
Ridwan Kamil menegaskan Pemprov Jabar tak mempunyai kewenangan untuk membubarkan Ponpes Al Zaytun apabila memang telah terbukti ada kesalahan dalam aktivitasnya. Karena, menurut Emil, pihak yang berwenang membubarkan adalah Kementerian Agama (Kemenag).
“Pembubaran hanya dilakukan oleh Kementerian Agama yang memberikan izin, izinnya ada di Kementerian Agama karena sifatnya pesantren Diniyah, Aliyah, dan seterusnya,” ujar Ridwan Kamil.
Bahkan, menurut Emil, ada aliran dana miliaran rupiah yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Agama untuk aktivitas pembelajaran di Ponpes Al Zaytun. Namun, Emil tak menyebut angkanya secara perinci.
“Di mana dana dari Kementerian Agama kurang lebih setiap tahun ada sekian miliar juga ke Al Zaytun,” katanya.
Tidak ada komentar