x

Bagaimana cara agar doa kita cepat dikabulkan?

waktu baca 3 menit
Rabu, 19 Jun 2024 09:58 0 264 admin

Akinberita.id. Doa dalam Islam merupakan ibadah kepada Allah SWT. Allah SWT pun menegaskan bagi orang-orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya, itulah gambaran kesombongan sesungguhnya sebagaimana dalam Al-Quran surah Ghafir ayat 60.

Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Ibnu Qayyim juga menekankan pentingnya memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia, karena hubungan yang baik dengan keduanya dapat menjadi salah satu sebab doa dikabulkan. Berdoalah dengan penuh harapan dan keyakinan, serta iringi doa dengan usaha dan amal yang baik.


Bagaimana cara agar doa kita cepat dikabulkan? Kiatnya adalah memanfaatkan waktu, khusyuk, dan penuhi adab dalam berdoa.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah, seorang ulama besar dalam Islam, memberikan beberapa panduan agar doa mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa tips dari beliau:

  1. Niat yang Tulus dan Ikhlas: Doa harus disertai dengan niat yang tulus dan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Hati yang bersih dari kesyirikan dan riya’ sangat penting dalam berdoa.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ sebagai berikut.

وَإِذَا جَمَعَ مَعَ الدُّعَاءِ حُضُورَ الْقَلْبِ وَجَمْعِيَّتَهُ بِكُلِّيَّتِهِ عَلَى الْمَطْلُوبِ، وَصَادَفَ وَقْتًا مِنْ أَوْقَاتِ الْإِجَابَةِ السِّتَّةِ، وَهِيَ:

Doa akan dikabulkan jika seseorang menggabungkan: (1) hadirnya hati, konsentrasi secara penuh terhadap apa yang diminta,

2. Bertawakkal dan Mempercayai Allah: Mempercayai kekuasaan Allah dan bertawakkal kepada-Nya merupakan kunci agar doa dikabulkan. Keyakinan bahwa Allah mendengar dan akan menjawab doa sesuai dengan kehendak-Nya sangat penting.

3. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan: Ketika berdoa, menghadap kiblat dan mengangkat tangan adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

4. Mengawali dengan Pujian dan Shalawat: Memulai doa dengan memuji Allah dan mengirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebelum menyampaikan permohonan kita.

5. Memilih Waktu-Waktu yang Mustajab: Ada waktu-waktu tertentu yang lebih mustajab untuk berdoa seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, saat berbuka puasa, dan lainnya.

bertepatan dengan salah satu waktu terkabulnya doa yang enam berikut:

الثُّلُثُ الْأَخِيرُ مِنَ اللَّيْلِ، وَعِنْدَ الْأَذَانِ، وَبَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ، وَأَدْبَارُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ، وَعِنْدَ صُعُودِ الْإِمَامِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ حَتَّى تُقْضَى الصَّلَاةُ مِنْ ذَلِكَ الْيَوْمِ، وَآخِرُ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.

(a) sepertiga malam terakhir,

(b) sebelum berbuka puasa,

(c) antara azan dan iqamah,

(d) setiap akhir shalat lima waktu,

(e) ketika imam naik mimbar pada hari Jumat sampai shalat Jumat selesai dilaksanakan pada hari tersebut,

(f) akhir waktu pada hari Jumat setelah Ashar.

وَصَادَفَ خُشُوعًا فِي الْقَلْبِ، وَانْكِسَارًا بَيْنَ يَدَيِ الرَّبِّ، وَذُلًّا لَهُ، وَتَضَرُّعًا، وَرِقَّةً.

وَاسْتَقْبَلَ الدَّاعِي الْقِبْلَةَ.

وَكَانَ عَلَى طَهَارَةٍ.

وَرَفَعَ يَدَيْهِ إِلَى اللَّهِ.

وَبَدَأَ بِحَمْدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ.

ثُمَّ ثَنَّى بِالصَّلَاةِ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِهِ وَرَسُولِهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -.

ثُمَّ قَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَتِهِ التَّوْبَةَ وَالِاسْتِغْفَارَ.

ثُمَّ دَخَلَ عَلَى اللَّهِ، وَأَلَحَّ عَلَيْهِ فِي الْمَسْأَلَةِ، وَتَمَلَّقَهُ وَدَعَاهُ رَغْبَةً وَرَهْبَةً.

وَتَوَسَّلَ إِلَيْهِ بِأَسْمَائِهِ وَصِفَاتِهِ وَتَوْحِيدِهِ.

وَقَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ دُعَائِهِ صَدَقَةً، فَإِنَّ هَذَا الدُّعَاءَ لَا يَكَادُ يُرَدُّ أَبَدًا،

6. Bersungguh-Sungguh dan Tidak Tergesa-Gesa: Dalam berdoa, hendaknya kita bersungguh-sungguh dan tidak tergesa-gesa dalam menunggu jawaban doa. Kesabaran adalah kunci.

7. Mengakui Dosa dan Bertaubat: Mengakui dosa-dosa yang telah dilakukan dan bertaubat dengan sungguh-sungguh sebelum berdoa. Meminta ampunan Allah adalah langkah penting agar doa dikabulkan.

8. Meminta Hal-Hal yang Baik dan Tidak Bertentangan dengan Syariat: Doa yang baik adalah doa yang isinya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Meminta hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi diri dan orang lain.

9. Memanfaatkan Keadaan dan Situasi yang Baik: Memanfaatkan situasi tertentu yang baik seperti ketika hati sedang lembut dan khusyuk, setelah melakukan amal sholeh, atau dalam keadaan suci.

10. Memperbanyak Doa dan Tidak Putus Asa: Terus memperbanyak doa dalam segala keadaan dan tidak putus asa meskipun doa belum dikabulkan. Teruslah berdoa dengan keyakinan dan harapan kepada Allah SWT.

Doa semacam ini hampir tidak akan pernah tertolak.

وَلَا سِيَّمَا إِنْ صَادَفَ الْأَدْعِيَةَ الَّتِي أَخْبَرَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّهَا مَظَنَّةُ الْإِجَابَةِ، أَوْ أَنَّهَا مُتَضَمِّنَةٌ لِلِاسْمِ الْأَعْظَمِ.

Hal ini lebih-lebih lagi dengan memanjatkan doa yang bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang beliau sendiri mengabarkan bahwa doa ini akan terkabulkan atau mengandung ISMULLAH AL-A’ZHOM (nama Allah yang mulia).

Lihat Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, hlm. 17-18.

Maka dari itu, janganlah kita meremehkan kekuatan doa. Ketahuilah bahwa dengan menghadirkan hati yang khusyuk, merendahkan diri di hadapan Allah, serta memenuhi segala adab dalam berdoa, kita telah menempuh jalan yang benar agar doa cepat dikabulkan. Jangan pernah berhenti berdoa dan berusaha, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui segala hajat hamba-Nya. Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dan kelapangan dalam setiap doa yang kita panjatkan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x