x

Geger ! Ditengah Penyiksaan Israel ke Muslim Palestina, Nahdiyin Malah Kunjungi Presiden Israel

waktu baca 2 menit
Selasa, 16 Jul 2024 09:19 0 68 admin

Jakarta (Akunberita.id) 16 Juli 2024 – Kunjungan delegasi Nahdliyin ke Israel dan pertemuan dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, telah memicu reaksi keras dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) serta berbagai kalangan masyarakat Muslim di Indonesia. Kunjungan yang dianggap kontroversial tersebut mendapat banyak kecaman dan dianggap tidak mencerminkan sikap organisasi maupun umat Muslim di Indonesia.

Dalam pernyataan resminya, dilansir dari Antara, senin (15/7/2024) Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kunjungan tersebut.

“Kami tidak pernah memberikan mandat atau persetujuan untuk kunjungan ini. Langkah yang diambil oleh delegasi tersebut sangat disayangkan dan tidak sesuai dengan prinsip serta kebijakan PBNU,” ujar pria yang biasa di sapa Gus Ipul.

Sanksi Tegas PBNU

Gus Ipul memastikan akan memanggil kelima orang nahdiyin tersebut dan akan memberikan sanksi yang tegas jika ditemukan unsur pelanggaran. Sanksi yang diberikan bisa berupa pemecatan dari unsur pengurus PBNU.

PBNU menegaskan bahwa hubungan dengan Israel, yang belum memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Indonesia, merupakan isu sensitif yang memerlukan pendekatan yang hati-hati dan bijaksana. Kunjungan tersebut dianggap dapat merusak citra PBNU dan menimbulkan persepsi negatif di kalangan umat Muslim Indonesia yang umumnya mendukung perjuangan Palestina.

Kecaman Ormas Islam

Kecaman keras juga datang dari berbagai organisasi Islam dan tokoh masyarakat. Mereka menilai kunjungan ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap solidaritas umat Islam terhadap Palestina yang masih berjuang untuk merdeka. Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut kunjungan tersebut sebagai tindakan yang tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat Palestina.

“Solidaritas kita terhadap Palestina adalah harga mati. Kunjungan ke Israel, terutama bertemu dengan pemimpin yang masih dalam konflik dengan Palestina, adalah langkah yang sangat tidak bijaksana dan tidak menghargai perjuangan saudara-saudara kita di Palestina,” tegas Haedar Nashir.

Di media sosial, tagar #BoikotNahdliyin sempat menjadi tren, mencerminkan kemarahan dan kekecewaan masyarakat. Banyak warganet yang mengungkapkan perasaan mereka terhadap kunjungan ini dan mendesak PBNU untuk mengambil tindakan tegas terhadap para delegasi yang terlibat.

Dalam merespons kritik yang berkembang, KH. Said Aqil Siroj yang memimpin delegasi Nahdliyin ke Israel, memberikan klarifikasi bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk membangun jembatan perdamaian dan dialog antaragama. Namun, penjelasan tersebut belum berhasil meredakan gelombang kecaman yang terus mengalir.

Kunjungan ini telah membuka kembali perdebatan mengenai hubungan Indonesia dengan Israel dan posisi Indonesia dalam konflik Palestina-Israel. Banyak pihak yang berharap agar langkah-langkah diplomatik lebih diperhitungkan dan melibatkan konsultasi yang lebih luas di masa mendatang.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x