x

Warga Medan Menolak Calon Wali Kota “Politisi Impor” untuk Pilkada Tahun Ini

waktu baca 3 menit
Rabu, 3 Jul 2024 18:57 0 182 admin

MEDAN (Akunberita.id) 3 Juli 2024 – Masyarakat Kota Medan semakin menunjukkan penolakan terhadap calon wali kota yang bukan berasal dari kota mereka sendiri menjelang Pilkada tahun ini. Isu “politisi impor” menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan warga, mulai dari komunitas lokal hingga media sosial.

Sejumlah elemen masyarakat memberikan pernyataan sikapnya atas penolakan “politisi impor” tersebut. Salah satunya dari Hariman Siregar, SH yang merupakan Ketua Generasi Masjid Kota Medan menyatakan sikapnya, “Menolak calon Walikota Medan atau wakil walikota Medan yang bukan anak Medan, karena orang yang bukan dari Medan tidak akan tahu permasalahan Kota Medan yang sesungguhnya” ujar Hariman.

“Jadi kami berharap kepada pimpinan-pimpinan partai politik di pusat maunpun di Kota Medan untuk tidak memberikan amanah kepada politisi impor, karena masih banyak putra terbaik dari Medan ini yang mempuni untuk memimpin Kota Medan”. lanjut Hariman.

Sementara itu, ketua Aliansi Anak Medan Utara, Ali Nafiah Marbun menolak dengan tegas walikota atau wakiil walikota medan 2024 ini yang tidak mengenal kota medan, yang di import dari luar kota medan.

“Bagaimana dia bisa membenahi kota Medan, kalau dia tidak tahu di letak kelurahan bagan deli, seberapa sering dan parahnya banjir ROB di Belawan kalau dia bukan anak Medan asli.” ucap Ali nafiah..

“Kami Aliansi ANak medan Utara menolak dengan tegas “politisi impor, dan memintta kepada pimpinan partai Politik untuk menggunakan akal sehat dalam menentukan calon kepala daerah di kota Medan ini. Ali juga menambahkan agar ppimpinan partai tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan, tapi pikirkanlah masyarakat kota medan ini”. sambung Ali nafiah

Sementara itu tokoh Melayu Kota Medan Ustadz Badlun Al Kholidi mengatakan bahwa calon wali kota yang berasal dari luar kota cenderung kurang memahami dinamika lokal dan hanya membawa kepentingan politik tertentu. “Kami butuh pemimpin yang benar-benar tahu kondisi kami, yang mengerti permasalahan dari dalam, bukan orang yang hanya datang menjelang pemilu,” ujar Ustadz BadlunAl Kholidi dengan tegas.

“Warga Medan ingin memastikan bahwa suara mereka didengar dan kebutuhan mereka diprioritaskan. Mereka merasa bahwa pemimpin lokal lebih memiliki komitmen dan tanggung jawab moral terhadap kota ini,” jelasnya.

Penolakan ini juga mendapat dukungan dari beberapa tokoh masyarakat dan aktivis. Ibu Juwita Hasibuan, ustadz Mawardi lubis, Ustadz Husein erdogan dan beberapa tokoh lainnya.

Sejauh ini, para tokoh-tokoh dari Medan Utara telah melakukan konsolidasi untuk mendukung calon kepala daerah yang berasal dari Kota Medan, khususnya Medan Utara.

Pilkada Medan tahun ini diprediksi akan berlangsung dengan dinamika yang cukup tinggi, mengingat isu “politisi impor” ini menjadi salah satu sorotan utama. Masyarakat diharapkan dapat memilih dengan bijak, mempertimbangkan segala aspek yang ada demi kemajuan kota Medan ke depannya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x