Washington (AKunberita.id) Terpilihnya Yahya Sinwar sebagai Kepala Biro Politik HAMAS menggantikan ISmail Haniyeh menuai reaksi yang beragam. Salah satu sekutu berat ISrael Amerika memberikan komentar atas dipilihnya Yahya Sinwar sebagai pemimpin HAMAS yang baru. Amerika melalui Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Sinwar telah dan tetap menjadi penentu utama dalam hal penyelesaian gencatan senjata.
Dikutip dari lliputan6.com, Menurut Blinken, Sinwar-lah yang harus memutuskan apakah akan melanjutkan gencatan senjata yang secara nyata akan membantu begitu banyak warga Palestina yang sangat membutuhkan.
“Itu benar-benar tergantung padanya,” ungkap Blinken.
Sebagai pemimpin Hamas di Jalur Gaza sejak tahun 2017, Sinwar jarang muncul di depan umum. Dalam salah satu dari sedikit penampilannya, Sinwar mengakhiri pidato publik di Jalur Gaza dengan mengundang Israel untuk membunuhnya, dengan menyatakan, “Saya akan berjalan pulang setelah pertemuan ini.”
Dan dia kemudian melakukannya, berjabat tangan dan berswafoto dengan orang-orang di jalan.
Pada bulan Mei, jaksa penuntut di Mahkamah Pidana Internasional mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Sinwar atas tuduhan kejahatan perang terkait serangan 7 Oktober. Atas kejahatan perang pula, surat yang sama juga dikeluarkan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.
Hugh Lovatt, seorang pakar konflik Israel-Palestina di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri, mengatakan “eliminasi” sejumlah tokoh penting Hamas membuka jalan bagi Sinwar.
“Dua minggu lalu, hanya sedikit yang mengira Sinwar akan menjadi pemimpin kelompok berikutnya meskipun pengaruhnya kuat dari Jalur Gaza,” ujarnya.
“Pembunuhan Haniyeh, seorang yang relatif moderat, tidak hanya membuka jalan bagi Sinwar untuk mengklaim kendali penuh atas Hamas, tetapi juga tampaknya telah mengarahkan kelompok itu ke arah yang lebih keras.”
Sinwar, yang dikenal dengan pendekatan garis kerasnya, telah menjadi tokoh kontroversial dalam politik Palestina. Di bawah kepemimpinannya, Hamas telah terlibat dalam beberapa konflik dengan Israel, yang menyebabkan banyak korban di kedua belah pihak. Gencatan senjata yang disebutkan Blinken adalah bagian dari upaya internasional untuk meredakan ketegangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar