MEDAN (Akunberita.id) Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 2, Edy Rahmayadi ingatkan semua pihak penyelanggara pemilu dapat bersikap netral dan bekerja sesuai undang-undang yang mengatur. Sebab, Pilkada serentak 2024 ini merupakan pesta demokrasi yang merupakan milik rakyat Sumatera Utara.
“Kita akan melakukan pesta demokrasi, saatnya untuk bersenda gurau dan bahagia tanpa ada tekanan dan intervensi. Tahapan demokrasi ini sangat penting, yang akan diwasiti KPU dan diawasi Bawaslu. Jadi kita minta berlakulah menjadi wasit yang adil sehingga demokrasi ini berjalan dengan baik,” ujar Edy Rahmayadi saat memberi sambutan usai pencabutan nomor urut yang diselenggarakan KPU Sumut di Hotel Mercure Medan, Senin (23/9) malam.
Diketahui dalam pencabutan nompr urut itu, Pasangan Calon (Paslon) Gubsu dan Wagubsu, Paslon Bobby-Surya pada nomor urut 1 dan Edy Rahmayadi mendapatkan nomor urut 2.
Edy Rahmayadi juga mengingatkan, para aparat baik TNI dan Kepolisian tidak dapat melakukan hal-hal yang melanggar undang-undang.
“Tolong dan mohon segala hormat, adik-adik saya di TNI dan rekan saya Polisi, jadilah pelindung, pengawas dan membina demokrasi ini. Begitu juga para pejabat-pejabat yang sudah diatur tempat-tempatnya itu, harus ingat ASN adalah netral,” tegas mantan Gubsu periode 2018-2023 ini.
“Mari tegakkan demokrasi, jangan ada yang main-main dan mengkhianati demokrasi,” tambahnya.
Sementara Bobby dalam kata sambutan singkatannya mengingatkan dana infrastruktur Sumut senilai Rp 2,7 triliun dimasa kepemimpinan Edy Rahmayadi-Musa Rajekhsah yang hasilnya belum maksimal dan belum merata.
“Infrastruktur itu memang perlu pembiayaan. Tapi dengan APBD Sumut Rp 14 Triliun dengan alokasi Rp 2,7 T untuk infrastruktur harusnya proyek telah selesai dan jalan-jalan di Sumut sudah bagus,” ucapnya yang juga meminta Pilkada serentak 2024 nantinya tidak ada fitnah, tapi dapat melihat dari hasil kinerja. (yun)
Tidak ada komentar