x

Debat Publik Perdana Pilgubsu, Paslon 02 Tekankan Optimalisasi Administrasi Birokrasi, Paslon 01 Janjikan Tanggapi Semua Pertanyaan Wartawan

waktu baca 4 menit
Kamis, 31 Okt 2024 08:15 0 267 admin

MEDAN (Akunberita.id) Pasangan Calon (Paslon) Gubernur/Wakil Gubernur nomor urut 02, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala, menekankan optimalisasi administrasi birokrasi dalam menanggapi bola pertanyaan yang diambil Paslon 01 Bobby-Surya, tentang keterbukaan informasi publik.

“Kita akan optimalisasi pelayanan publik dengan meningkatkan Sumber Daya Manusia aparatur kita dan juga mengembangkan pelayanan berbasis digital. Tapi semua itu dapat berpeluang berkembang tergantung dari pemimpinnya. Dan kami optimis akan membawa Propinsi Sumut ini selalu unggul dalam keterbukaan informasi publik yang kemarin telah menduduki peringkat kelima terbaik di Indonesia,” ujar Calon Wakil Gubernur nomor urut 02, Hasan Basri Sagala, dalam debat publik perdana, Rabu (30/10) malam.

Ia juga menyatakan terimakasihnya kepada Paslon 01 Bobby Nasution yang telah memberi apresiasi atas keberhasilan Edy Rahmayadi yang membawa Propinsi Sumut meraih peringkat lima besar dala keterbukaan publiknya. “Terimakasih telah berkata jujur dan kami berjanji akan menjadikan Propinsi Sumut selalu terdepan dalam informasi publik,” tegasnya.

Sementara Paslon 01 Bobby Nasution menanggapi pertanyaan keterbukaan informasi publik dengan menegaskan bahwa Kota Medan dibawah kepemimpinannya dan Kabupaten Asahan dibawah kepemimpinan Surya, juga telah mendapat apresiasi dari Edy Rahmayadi sebagai Gubsu kemarin, atas keterbukaan informasi publik.

“Kami akan coba meneruskan cita-cita ini dan menjadikan Propinsi Sumut meraih tiga besar di Indonesia dalam keterbukaan informasi publik,” kata Bobby.

Dilanjutkan Surya, bahwa nantinya dibawah kepemimpinan Bobby-Surya, akan siap menjawab segala pertanyaan wartawan sebagai bentuk keterbukaan informasi publim. “Kami siap menjawab apapun pertanyaan wartawan, kami wartawan punya hak bertanya dan kami punya hak menjawab,” tegasnya.

Sebelumnya Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 01, Bobby Nasution sempat mengoreksi pernyataan saingannya, Edy Rahmayadi, saat moderator mempertanyakan solusi untuk mengenalkan pendidikan muatan lokal.

Awalnya, Bobby menyinggung pentingnya muatan lokal dalam menjaga budaya di Sumatera Utara. Dengan muatan lokal, maka anak-anak dapat mengenal, mengetahui dan melestarikan budaya.
“Oleh karena itu muatan lokal di Sumatera Utara ini agar bisa kegiatan belajar mengajar juga bisa mengembangkan daerahnya, untuk itu kami mengusung tema untuk di Sumatera Utara, marsipature hutanabe ” katanya.

Setelah mengenal budaya, dia menambahkan, anak-anak akan diarahkan untuk mengenalkan kepada dunia. Untuk itu perlu kegiatan muatan lokal berkaitan dengan dunia digital. Seperti perhelatan festival di sekolah hingga pembuatan film.

Menanggapi itu, Edy Rahmayadi menyinggung terkait ekstra kulikuler. Dia menilai ekstra kulikuler sangat penting untuk memotivasi anak bangsa. Sehingga dapat mengerti tentang budi dan pekerti.
“Supaya mendukung ke depan, punya budi punya etika integritas disamping intelektualitas, sehingga debat dapat membuahkan hasil,” ujarnya.
Mendengar jawaban Edy, Bobby lalu mengingatkan, bawah yang saat ini tengah disinggung terkait muatan lokal. Menurutnya, ekstra kulikuler dan muatan lokal merupakan dua hal yang berbeda.

“Mohon maaf sekali, itu tentang muatan lokal pak. Ekstra kulikuler beda lagi pak. Setahu saya. Kalau saya salah mohon dikoreksi. Bagaimana kebudayaan kita bisa dijaga? kita multi etnis banyak suku harus kita jaga belum tentu di Tanah Karo sama di Mandailing,” tutup Bobby.
Sebelum sesi pertanyaan, masing-masing Paslon diberi waktu tiga menit memaparkan visinya.

Diketahui tema dan subtema Debat Publik Pertama Pilgub Sumut yakni Pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Subtema Pelayanan Publik yakni Pelayanan kesehatan (ketersediaan dokter di daerah, ketersediaan fasilitas kesehatan, digitalisasi pelayanan kesehatan). Pelayanan pendidikan (pemerataan angka partisipasi pendidikan, pendidikan inklusi, digitalisasi dalam pendidikan, ketersediaan guru di tingkat daerah). Optimalisasi pelayanan administrasi birokrasi (digitalisasi dan efesiensi, pengawasan, isu KKN/pungli, good goverment).

Subtema Kesejahteraan Masyarakat yakni Pengentasan kemiskinan (disparitas/kesenjangan antar wilayah, lapangan pekerjaan, pemberdayaan masyarakat desa/kota, gelandangan/pengemis). Problematika sosial terkait pelayanan kesejahteraan sosial (narkotika, geng motor/begal, judi online). Dampak digitalisasi terhadap masyarakat (penguatan sektor informal, pemberdayaan ekonomi UMKM, pemutusan hubungan kerja).

Sebelumnya Ketua KPU Sumut, Agus Arifin, menyatakan, saat ini tahapan Pilkada 2024 telah memasuki masa kampanye yang dimulai pada 25 September 2024 hingga 23 November 2024. Dan debat publik ini termasuk dalam tahapan kampanye yang nantinya akan dilaksanakan dalam tiga kali debat.
“Debat publik kedua nantinya pada 6 November 2024 dan debat publik ketiga 13 November 2024,” ucapnya.

Dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 ini, lanjutnya, KPU Sumut akan berusaha semaksimal dalam melaksanakan acara debat dengan baik, damai, kondusif dan penuh riang gembira. “Debat ini merupakan kesempatan bagi Paslon untuk menyampaikan ide dan programnya terkait dengan pembangunan Sumut. Kita juga berharap pemilih Sumut dalam Pilkada ini dapat meningkat signifikan,” tutur Agus.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x