Breaking News! AS menyerang pusat Nuklir Iran dengan pesawat tercanggihnya B2

  • Bagikan
AS menyerang pusat Nuklir Iran dengan pesawat tercanggihnya B2
AS menyerang pusat Nuklir Iran dengan pesawat tercanggihnya B2

Washington DC (Akunberita.id) – Amerika Serikat (AS) akhirnya memustuskan ikut terlibat langsung dalam perang Iran VS ISrael dengan menyerang 3 lokasi yang di anggap AS sebagai pusat pengayaan Uranium milik Iran. Keputusan AS ini tentunya akan berdampak pada konstelasi perang yang lebih luas. AS menyerang pusat Nuklir Iran dengan pesawat tercanggihnya B2.

“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” tulis Trump di media sosial dikutip CNBC International.

“Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di Dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!” tulis presiden.

Pernyataan Trump ini seolah-olah dia telah menyelesaikan permasalahn di dunia ini, padahal sesunggguhnya AS dan sekutunya Israel adalah sumber masalahnya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, beberapa pembom siluman B-2 Angkatan Udara AS meninggalkan Missouri, menuju barat melintasi Samudra Pasifik. Pesawat-pesawat besar itu merupakan satu-satunya pesawat AS yang mampu membawa GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP), bom seberat 30.000 pon yang dikenal sebagai “penghancur bunker.”

Tindakan hari Sabtu itu menempatkan Washington dalam konflik bersenjata langsung dengan Iran, sebuah eskalasi besar di saat Israel masih menyerang Negeri Persia untuk melumpuhkan program nuklir Teheran dan menggulingkan rezimnya. Keputusan itu juga sekali lagi melibatkan militer Amerika dalam peperangan aktif di Timur Tengah, sesuatu yang Trump janjikan untuk dihindari selama masa jabatan keduanya.

Baca juga : Trump: Amerika Akan Menentukan Sikapnya Dua Minggu Kedepan

Itu juga menandai perubahan besar dari kurang dari 48 jam yang lalu, ketika Trump mengatakan AS akan membutuhkan waktu “dua minggu” untuk melihat apakah konflik antara Israel dan Iran dapat diselesaikan secara diplomatis atau dengan konflik bersenjata.

“Berdasarkan fakta bahwa ada peluang besar negosiasi yang mungkin atau mungkin tidak terjadi dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan apakah akan melakukannya dalam dua minggu ke depan atau tidak,” kata Trump pada hari Kamis dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

Baca juga : Trump Veto Keputusan Israel untuk membunuh Pepimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei

Di balik layar, pemerintahan Trump telah berupaya mencapai kesepakatan dengan Iran terkait program nuklirnya, dan dalam beberapa bulan terakhir Trump dilaporkan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menunda serangan.

Trump dan presiden Amerika sebelumnya telah lama bersikeras bahwa Iran tidak dapat memiliki senjata nuklir. Trump pada masa jabatan pertamanya menarik AS keluar dari perjanjian nuklir yang telah ditengahi oleh pemerintahan Obama dan negara-negara lain dengan Iran pada tahun 2015, dengan alasan perjanjian tersebut gagal melindungi Amerika atau menghalangi tujuan pengayaan Teheran.

Israel telah lama mengklaim bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Netanyahu bahkan mengancam akan terus menyerang program nuklir Iran hingga negara itu tidak memiliki teknologi nuklir.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *