(Akunberita.id) Mungkin saja mereka tidak ada dalam ingatan kita, tapi mereka saudara kita , yang pasti akan menuntut hak mereka dari kita dalam Mahkamah Allah kelak ll
Mungkin mereka tidak ada dalam doa prioritas kita, karena mereka bukan masalah dalam hidup kita. ll Hari-hari kita sudah disibukkan oleh perut kita, bukan hati kita ll
Mereka juga tak hadir dalam kecemasan dan ketakutan kita ll Karena kita masih bisa tidur nyenyak dalam keadaan perut yang kenyang ll Sementara mereka, tidur yang nyenyak itu langka. monster zionis itu telah merampas semua mimpi mereka dan merusak harapan mereka ll
Jeritan-jeritan mereka adalah jeritan yang sama sekali tak terdengar di telinga kita, karena telinga kita disibukkan dengan suara-suara bising perlombaan untuk menghambakan diri pada syahwat kita ll Sesekali kita teriak harus membela mereka, kemudian senyap dan sepi ll Kita seperti para penakut yang terus merintih menakuti saat kematian datang menghampiri kita ll Sementara mereka terus menerus disuguhkan dengan cerita kematian dimana daging bayi mereka tercacah dan mereka mengutip daging bercecer itu sudah tanpa air mata ll
Entahlah, menyebut hari kemarahan menjadi begitu menyanyat hati, karena untuk _marah sajapun kita sudah kehilangan keberanian ll
Muslim seperti apakah kita?
Abdul Latif Khan