Bahasa TikTok: Gaya Komunikasi Anak Muda Medan yang Kekinian

  • Bagikan
bahasa tiktok
negara yang melarang tikktok

MEDAN (AKunberita.id): TikTok tidak hanya sekadar platform hiburan. TikTok, merupakan ruang kreasi bahasa yang melahirkan tradisi bahasa dan bahasa anak muda di Indonesia, terutama Kota Medan. Dengan 18 juta pengguna aktif di Sumatra Utara (Data We Are Social 2023), TikTok dapat dilihat sebagai laboratorium linguistik di mana bahasa lokal, nasional dan dunia bertemu dan bertindak dinamis.

Medan, Kotak Pandora Bahasa kreatif

Sebagai kota multi-etnis (Batak, Melayu, Tionghoa, Jawa) Medan menjadi salah satu kota dengan ketajaman bahasa yang unik di TikTok. Anak muda Medan kerap memadukan bahasa Indonesia gaul dengan pemahaman daerah, seperti “bah” (bahasa batak).

Mereka juga menciptakan istilah lokal seperti “mode on” saat menampilkan gaya hidup urban khas kota.

Tren #MedanChallenge bahkan mempopulerkan logat Medan yang khas dengan intonasi ceplas-ceplos menjadi identitas kebanggaan.

Ciri Khas Bahasa Tiktok Medan

Bahasa TikTok di Medan di dominasi oleh:

  1. Singkatan kreatif. “GPP” (gak papa), PcT (pacaran tapi), OTW (dalam perjalanan).
  2. Campur kode. “Aku bosan banget sih, mau healing ke Tjong A Fie aja” campur bahasa Inggris-Indonesia-Hokkien.
  3. Bahasa gaul yang viral. “Gemay” (gemas dan norak), Bucin (budak cinta), bahkan nongki nongkrong yang sering dipakai di kolom komentar.

Dampak: dari Koneksi hingga Tantangan.

Positifnya, bahasa TikTok memperkuat solidaritas anak muda Medan. Anak-anak muda mengkodekan humor dan kritik sosial lewat meme seperti “Medan panas, hati panas, tapi jangan emosi”. yang jadi jargon komunal.

Pakarbahasa dari Universitas Negeri Medan Dr. Indra Murni mengingatkan resiko tergerusnya kemampuan berbahasa baku. Bahasa tiktok yang serba instan bisa mengurangi kecermatan berkomunikasi formal.

    Baca juga : Negara-negara yang Melarang TikTok

    Evolusi yang tak Terhindarkan

    Bahasa tiktok di Medan adalah cerminan adaptasi Gen-Z terhadap era digital. Meski perlu diimbangi dengan literasi bahsa yang sehat, inovasi linguistik ini justru membuktikan kelenturan budaya Kota Medan.

    Seperti kata netizen Medan, “Santuy aja yang penting ekspresif”.

    Selama digunakan dengna bijak, bahas tiktok bisa menjadi jembatan antar generasi, bukan penghalang.

    Istilah Populer dalam bahasa tiktok anak muda Medan

    Berikut adalah istilah populer dalam bahasa TikTok khas anak muda Medan yang menyatukan bahasa gaul nasional, kreativitas lokal, dan multietnis signature :

    1. Bahasa Gaul Nasional dengan Twist Medan

    • Bucin Budak Cinta: dipakai untuk candaan romansa, sering diikuti logat ceplas-ceplos Medan.
    • Gemay Gemas + Norak: menggambarkan sesuatu yang norak tapi menggemaskan, sering dikomentari di video cosplay atau aksi kocak.
    • Santuy Santai: dikombinasi dengan istilah lokal, contoh: Santuy lah, makan dulu cekodok!diarahkan cekodok = gorengan khas Medan.

    2. Istilah Lokal Hasil Kreasi Medan

    • Medan Mode On : istilah saat menampilkan gaya hidup urban dari Medan mulai dari kuliner pedas, gaya bicara blak-blakan, hingga nongkrong di Tip Top.
    • Bodo Amat dibaca: “Bodo Amet”: versi Medan dari “Bodo Amat”, dipakai dengan intonasi khas dan gaya cuek.
    • . “Bah!” / “Tidak!” Kata seru bahasa Batak untuk penekanan, sering muncul di kolom komentar. Contoh: “Bah! Aku kan sudah bilang jangan percaya itu!”
    • “Nongki” Singkatan “nongkrong” yang lagi viral di Medan, misal “Nongki di Merdeka Walk yuk!”

    3. Singkatan Kreatif “Alay Medan”

    • “PcT” Pacaran Tapi. untuk status hubungan ambigu, “Kami PCT, jangan banyak tanya!”
    • “OTW Mblo” On The Way “mobil”, ngomong mau sampai tapi ternyata belum berangkat, khas becandaan Medan.
    • “GPP” Gak Papa, versi Medan sering dipadu bahasa daerah, “GPP, ale! Santuy!” ale = kamu dalam bahasa Melayu.

    4. Istilah Campuran Multibahasa

    • “Healing ke Tjong”
      • Singkatan untuk Tjong A Fie Mansion (tempat wisata sejarah yang ada di Medan) dipadukan dengan kata “healing”
    • “Cuan Beng”
      • Gabungan Hokkien cuan (untung) dan “beng” (khas Medan untuk bang), artinya mencari keuntungan.
    • “Sayang Ale”
      • Campuran Melayu (Ale=kamu) dan INdonesia, dipakai di video couple

    5. Istilah Viral dari Challenge Medan

    • “Medan Panas, Hati Jangan”
      • Jargon untuk menenangkan situasi yang lagi panas
    • “Ayo Pelesir”
      • Istilah jalan-jalan bagi anak Medan

    Fakta Unik

    Banyak istialah yang awalnya hanya dipakai di Medan, namun kini sudah menyebar ke seluruh Indonesia lekat dengan identitas Medan di tiktok. Kolom komentar sering diramiakn dengan Logat Medan yang dianggap keras tapi asyik.

    contohnya ” otw mblo ke tip top, pct ku dah membosankan. gpp bro, aman tu. santuy la lek. jangan gitu cok. dll

    • Bagikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *