Yogyakarta (Akunberita.id) 26 Mei 2024 – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah memutuskan untuk menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan mengalihkannya ke sejumlah bank syariah swasta. Keputusan ini diambil setelah konsolidasi keuangan PP Muhammadiyah dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Yogyakarta.
Dalam sebuah memo tertanggal 30 Mei 2024, PP Muhammadiyah menyatakan bahwa dana tersebut akan dialihkan ke Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, serta Bank-Bank Syariah Daerah. Selain itu, dana juga akan dipindahkan ke bank-bank lain yang selama ini bekerja sama dengan Muhammadiyah.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengungkapkan bahwa alasan penarikan dana ini adalah karena penempatan dana Muhammadiyah selama ini terlalu banyak berada di BSI. Anwar menjelaskan bahwa kondisi ini dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk) secara bisnis. Sementara itu, penyimpanan dana Muhammadiyah di bank-bank syariah lainnya masih sangat sedikit.
“Bank-bank syariah lain tersebut tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI, baik dalam hal penempatan dana maupun pembiayaan,” ujar Anwar Abbas melalui keterangan tertulis pada Rabu, 5 Juni 2024.
Anwar menyatakan kekhawatirannya bahwa jika kondisi ini terus berlangsung, akan terjadi persaingan tidak sehat di antara perbankan syariah. Namun, dia menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki komitmen tinggi untuk mendukung perbankan syariah.
Untuk itu, Muhammadiyah akan terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya agar dapat berkontribusi bagi terciptanya persaingan yang sehat di antara perbankan syariah.
Anwar menekankan bahwa Muhammadiyah merasa perlu menata banyak hal terkait masalah keuangannya, termasuk dalam dunia perbankan. Hal ini terutama mengenai penempatan dana dan pembiayaan yang diterimanya.
