Israel kembali “Pecundangi” negara Arab

  • Bagikan
"Peta topografi 3D kawasan Timur Tengah yang mencakup negara-negara utama seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Suriah, Israel, Yordania, Mesir, dan wilayah Teluk Persia. Peta menampilkan ketinggian secara realistis seperti pegunungan, gurun, dan perairan. Warna alami yang lembut dengan efek bayangan untuk kedalaman. Sertakan batas negara, kota-kota besar dengan penanda bercahaya, dan overlay grid tipis. Sudut pandang isometrik dari arah barat laut, resolusi tinggi."
"Peta topografi 3D kawasan Timur Tengah yang mencakup negara-negara utama seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Suriah, Israel, Yordania, Mesir, dan wilayah Teluk Persia. Peta menampilkan ketinggian secara realistis seperti pegunungan, gurun, dan perairan. Warna alami yang lembut dengan efek bayangan untuk kedalaman. Sertakan batas negara, kota-kota besar dengan penanda bercahaya, dan overlay grid tipis. Sudut pandang isometrik dari arah barat laut, resolusi tinggi."

DOHA (AKunberita.id) Serangan Israel ke Doha memuat fakta mengejutkan. Qatar diketahui tidak diberi tahu AS terkait serangan zionis tesebut.

Padahal AS punya pangkalan militer di Qatar dan merupakan terbesar di Timur Tengah. Pangkalan itu pasti memiliki citra satelit yang cukup canggih. Belum lagi posisi AS yang selama ini menjadi sekutu dekat Israel. Sebagai sekutu seharusnya AS memberitahukan rencana penyerangan negara Zionis itu ke Qatar.

Media Israel, Times of Israel mengutip Channel 12 melaporkan bahwa Tel Aviv telah memberitahu AS soal rencana menyerang pemimpin Hamas di Qatar.

Informasi itu disampaikan ketika jet Israel telah mengudara dan sedang menuju ke timur. Kabar itu juga sudah sampai ke Trump dan diminta untuk menginformasikan ke pemimpin Qatar. Namun pesan itu sepertinya tak sampai atau telat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari menyangkal bahwa Qatar telah mendapat notifikasi atas serangan itu. “Laporan yang menyebut kami dapat informasi itu tak berdasar,” ujarnya.

Presiden AS Donald Trump mengatakan serangan itu diputuskan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bukan keputusannya.

Trump menambahkan bahwa ketika pemerintahannya mengetahui serangan itu, ia mencoba memberi tahu Qatar. Tapi hanya sedikit yang bisa ia lakukan untuk menghentikannya.

“Saya segera memerintahkan Utusan Khusus Steve Witkoff untuk memberi tahu Qatar tentang serangan yang akan datang, yang ia lakukan, namun sayangnya, sudah terlambat untuk menghentikan serangan itu,” tulis Trump.

Seperti diketahui Israel menyasar tim negosiator Hamas yang sedang berada di Qatar, Selasa (9/9/2025). Serangan ini menunjukkan bahwa Zionis tak punya sebuah standar moral. Utusan diplomatik yang sejatinya dijaga keselamatannnya ketika hendak berunding malah mau dibunuh.

Perdana Mentei Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengecam serangan Israel dengan kata-kata pedas. Ia menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai seorang ‘narsis’ dan serangan Israel tersebut sangat berbahaya.

“Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional tetapi juga standar moral,” kata Al-Thani.

“Kita berbicara tentang negara yang bermeditasi yang menyelenggarakan meditasi resmi yang dihadiri oleh delegasi dari negara sama. Standar moral apa yang dapat diterima untuk hal ini?”

Al-Thani mengatakan bahwa Qatar berhak untuk menanggapi serangan tersebut. Serangan yang menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas.

Ia mengatakan negaranya telah ‘membentuk tim hukum’ dan akan meninjau sepenuhnya insiden tersebut “untuk memastikan tindakan semacam itu dicegah dan tidak terulang.”

Al-Thani menegaskan tradisi diplomasi negaranya tidak akan tergoyahkan setelah serangan Israel di Doha. Tapi ia menyiratkan bahwa perundingan yang sedang berlangsung mengenai Gaza masih belum pasti. “Diplomasi Qatar tidak dibangun di atas perilaku negara-negara seperti Israel,” ujar al-Thani.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengecam keras serangan tersebut. Serangan Israel merupakan ‘tindakan ilegal’ tidak manusiawi, dan anti-perdamaian. Hal itu menunjukkan Israel tidak mengenal batas kejahatan dan teror, dan menghancurkan setiap upaya diplomasi.

Baca juga : Ini Tanggapan Qatar atas serangan Zionis Israel ke negaranya

Ia mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerja Sama Islam, dan badan-badan internasional lainnya untuk menanggapi apa yang disebutnya sebagai agresi terang-terangan dengan tindakan segera, tegas, dan praktis.

“Menyerang negara merdeka merupakan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan nasional dan Piagam PBB,” kata Pezeshkian.

Arab Saudi mengutuk serangan Israel terhadap Qatar. Saudi menyebut serangan itu sebagai ‘agresi brutal’ Israel dan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Negara Qatar. Arab Saudi juga memperingatkan konsekuensi serius yang diakibatkan oleh pendudukan Israel secara terus-menerus.

“Ini bentuk pelanggaran kriminal terang benderang terhadap prinsip-prinsip hukum dan norma internasional,” ujar Saudi

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *