MEDAN (AKunberita.id): Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) di Provinsi Sumatera Utara pada Mei 2025 sebesar 1,11 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 108,29. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga secara umum dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.
Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli Kabupaten Nias mencapai 3,18 persen lebih dari tujuh kali lipat angka kabupaten Karo dengan IHK 109,29.
Kota Gunungsitoli mencatat inflasi y-on-y tertinggi di provinsi ini, yakni sebesar 3,18 persen dengan IHK 109,26. Sementara itu, inflasi y-on-y terendah tercatat di Kabupaten Karo, hanya sebesar 0,41 persen dengan IHK 108,49.
“inflasi y-on-y ini terjadi karena kanaikan indeks sebagian besar kelompok pengeluaran. Tapi memang ada daerah-daerah yanglenih stabil dibanding yang lain: ujar Kepala BPS Sumut, Asim sahputra, Senin (2/6/2025)
Sementara itu, dari sisi bulanan, Sumatera Utara mengalami deflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,49 persen. Adapun tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) hingga Mei 2025 berada pada angka 0,97 persen.
Baca juga : BPS Sumut Catat Inflasi 0,69% yoy pada Maret 2025
Perkembangan ini mencerminkan dinamika harga di wilayah Sumatera Utara yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pasokan barang, permintaan masyarakat, serta kondisi cuaca dan distribusi logistik.
Meskipun tak dirinci secara detail, rendahnya inflasi di Karo diyakini berkaitan dengan stabilitas harga bahan makanan, yang secara umum di Sumut bahkan mencatat deflasi sebesar 0,04 persen.
Secara keseluruhan, Sumatera Utara mencatat inflasi tahunan sebesar 1,11 persen. Artinya, Karo tidak hanya di bawah rata-rata provinsi, tetapi juga menjadi indikator penting dalam menjaga keseimbangan harga-harga kebutuhan masyarakat.
Sementara Itu, Beberapa Kelompok Pengeluaran Tetap Naik. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi pendorong inflasi terbesar secara provinsi, dengan lonjakan mencapai 10,05 persen.
Selain itu, kelompok kesehatan naik 2,72 persen, serta penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 2,13 persen.
Namun, di wilayah seperti Karo, dampak dari kenaikan tersebut tampaknya lebih teredam, memperlihatkan pengelolaan harga dan distribusi yang relatif lebih stabil.
Secara bulanan (month-to-month/m-to-m), Sumut mengalami deflasi sebesar 0,49 persen. Sementara inflasi tahun berjalan (year-to-date/ytd) tercatat 0,97 persen.